google-site-verification: google79160b4318c1407b.html Puisi Galau | goresan dari hati -->

Inilah Saya

Name

Email *

Message *

Tuesday, 7 July 2015

Puisi Galau

Galau adalah perasaan tak menentu yang kerap dirasakan seseorang, kata"galau" baru booming di zaman duaribubelasan, tapi sesungguhnya telah lama menghantui remaja dari zaman ke zaman khususnya saya (hehehe.....) sering sekali galau. apalagi kalau duit lagi banyak dan susah ngabisinnya, hehe....takabur oi......kalau lagi galau biasanya saya ngurung diri dikamar kayak ayam mengeram, bedanya ayam menghasilkan anak ayam yang lucu-lucu, saya puisi yang tidak karuan, biasanya saya akan keluar kamar dengan lega, alamak.... kayak abis ngewc...hehehe...zorok...nn, nah ini dia puisi-puisi galau saya, ada"Meski tanpa Wajah. Engkau tanpa Wajah yang ditulis bersamaan waktu ada panggilan nyasar ke hp saya, sedangkan Biar Pisah, Sebelum Hari H dan Aku dengar Lagi, waktu Galau mengenang seseorang....(ehm...), selamat membaca, semoga tidak ikut galau....n

Engkau Tanpa Wajah

Wahai engkau pangeran tanpa wajah...
sedang mencari putri salju?
jangan harap wajah jelita kau dapat
mungkin hanya raut sederhana gadis desa

Wahai kau....
pangeran tanpa wujud...
sedang mencari cinderella?
jangan harap ratu pesta gubahan peri
mungkin sekedar senyum hangat
penawar malu

Wahai engkau 
pangeran tanpa rupa
berapa lama kau bersembunyi?
jangan harap kejutan indah
hanya rasa sederhana bisa kuberi
tapi sungguh....
itu dari dasar hati...

Makassar, 03112007

Meski tanpa Wajah
Jangan pernah berlalu seperti angin
karena aku takkan sanggup mengejarmu
sayap-sayapku telah patah
meretih termakan sepi

Aku bahkan tak tahu
sakit itu seperti apa?
dingin, panas atau tak apa-aoa
Aku bahkan tak mengerti
luka itu seperti apa...
berdarah, bernanah atau bukan apa-apa

Jangan pernah hapus seperti awan
tetaplah jadi lautan
karena aku akan jadi ombak
setia pada irama
meski mentari ke peraduan
dan rembulan malu-malu
biarkan aku lekat direlungmu

Kau gemuruh
aku terpengaruh
kau teraduk
aku mengamuk
kau mengalun
aku berayun

Biar senada, biar seirama
biar sendu, jangan kelu
biar kau hanya debu
aku masih tetap rindu
semoga bisa jadi permata
pelindung hati, penghias mata

Makassar, 17112007
nb : ditulis dimakassar, saat lagi galau karena telepon gelap.

Aku Dengar Lagi

Aku dengar lagi lagu itu
mendayu, mengisi relung hati
merobek sesuatu
menghantar ke sesuatu

Aku menangis lagi
butir demi butir pasti jatuh
punggung tangan menghapusnya
menjauh dari kenangan

Mengalir lagi
aku menangis
tak mengapa
asalkan cintamu untukku

Makassar, 06062006

Sebelum Hari "H"

Apa yang sedang kurasa
berdebar tak menentu
aku yakin itu.....
karena lidahpun mengeluh
kelu tak berdaya......

Apa yang sedang kuasa..
bersandar tak bertiang
aku rasa itu.....
karena aromamupun menghilang
lenyap tak berbekas

Ada yang sedang kuasah
setajam belati tak berujung
runcing tak berpangkal
berkilat laksana perak
tapi racunnya mahal seperti emas

Apa kehendak yang kuasa
tak bisa kita tepis rasa
tak bisa jua susun asa
walau otak kita asah
menjadi rasa yang tak biasa

Biar kau pergi berlalu jua
aku kan tetap menanti juga
sampai suatu hari ada sua
menyatukan hati yang dulu dua
walau hanya di KUA.....

Makassar, 04012008

BIAR PISAH

Melayang aku kasih
nyaris tak berkesudahan
merintih hampir mati
aku bahkan tak bisa bernafas....

Kasih.....
sebersit harap masih tertuju
bahkan menyelusup tinggalkan raga
engkau pergi hatiku juga berlalu
aku bahkan tak tahu dimana

Pergilah kasih...
sekuntum bunga sedang kucari
melati mekar berseri
namun sayang.....
tiada juga tawarkan hati....

Engkau berlari
aku berlalu
engkau melangkah
aku beringsut...

Tapi....
tunggu dulu.....
berbaliklah dahulu
peluk aku dulu
biar dalam tidur..

Makassar, 05012008

Ibu rumah tangga dan waktu luangnya

Powered by Blogger.