



BENAZIR
Tersentak bumi....
luluh lantak menyelusup
tanpa sebab jatuh tersungkur
karena pergimu....
Sekuntum melati dunia
sedang mekar mengaduk zaman
harumnya semerbak keseantero
tapi masih putih saja warnanya
Ah, Benazir....
masih duduk engkau
memeluk jiwa hendak pergi
ditengah semangat sedang berkobar
darahmu mengalir tanda berani
Kau pewaris sang ayahanda
meski jerat terpasang ditiang gantungan
berani kau genggam bara
meski jiwa raga taruhannya
Terhempas bumi....
basah, resah oleh duka
kau tersungkur
tapi kuyakin....
ada senyum di bibirmu....
Makassar, 28122007
Putri sang Presiden
Cinta itu bermula dari mata
mata mulia seorang ibu
kasih putih seorang putri
tangan dingin seorang Megawati
Kasih itu bermula dari senyum
senyum manis seorang perempuan
rindu damai seorang dara
mata memikat mbak Tutut
Sayang itu bermula dari ketenangan
ketenangan seorang wanita
kesucian raga seorang gadis
kibar kerudung sosok Yenni
Indonesia negeri indah elok berseri
merekah laksana bunga
tanah tumpah darah
Ibu pertiwi putri Pak Presiden
Megawati, Tutut dan Yenni
Makassar, 09012008
Selalu kagum liat mereka disisi sang ayah.....